Iman "J-Rocks" Siapkan Album Instrumentali




Vokalis band J-Rocks, Iman , diam-diam mempersiapkan album instrumentalia obsesinya. ”Rencananya sih tahun depan bisa keluar, tapi saya enggak terlalu mengejar target banget. Ini juga proyek senang-senang, jadi suka-suka saya saja mengerjakannya,” tutur Iman soal proyek pribadinya itu.

Iman sengaja memilih membuat album instrumentalia karena rupanya dia memang menguasai hampir semua alat musik. Karena itulah, seluruh proses rekaman albumnya tersebut dikerjakannya sendiri.
”Paling hanya saat tampil live saja saya butuh bantuan pemain tambahan,” kata Iman.

Meski pasar album instrumentalia belum jelas, Iman tidak terlalu peduli. ”Saya enggak mikir bagaimana kalau orang enggak suka, yang penting karya ini bisa keluar. Diterima syukur, tidak diterima juga tidak apa-apa,” ujarnya santai.
Bersama J-Rocks, yang digawangi Sonny (gitaris), Wima (basis), dan Anton (penggebuk drum), Iman sedang intensif mengerjakan album baru J-Rocks. "Sementara ini masih recording, tahun depan mudah-mudahan sudah rilis,” kata Iman.

J-Rocks rencananya akan tampil di konser Mahakarya 21 Tahun RCTI pada 21 Agustus 2010 pukul 19.30, yang akan disiarkan langsung dari Istora Senayan, Jakarta.

J-Rocks Percaya Getaran Pandangan Pertama




Salah satu lagu yang ikut membesarkan band J-Rocks adalah ”Falling in Love”. Ternyata, lagu ini punya sejarah panjang dengan para personel J-Rocks. Lagu itu terinspirasi saat personel J-Rocks pergi ke pesta temannya Anton, drummer J-Rocks.
”Ini kisah bagi mereka yang percaya pandangan mata pertama. Saat pertama melihat cewek itu, istilah Jawanya ndredeg, atau ada getaran,” kata Sony Ismail Robbayani, gitaris J-Rocks, saat mengisi acara KG Production di Studio Orange, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta.

Di pesta itulah, Sony dan Anton bertemu seorang perempuan, yang menurut istilah Sony, ”Anaknya lucu.” Singkat cerita, mereka terkenang-kenang dengan sosok perempuan itu.
”Saya sampaikan ke Wima (Swara Wima Yoga, bas), akhirnya ada ide untuk menjadikan kisah itu dalam bentuk lagu,” cerita Sony.


Maka, lahirlah lagu ”Falling in Love” ini. Pada album ketiga Road To Abbey, lagu itu dibuat dua versi, yaitu bahasa Indonesia dan Inggris. Bersama lagu ”Meraih Mimpi”, J-Rocks semakin kuat meraih popularitasnya di pasar industri musik, terutama di kalangan kaum muda.
Tak heran jika di Studio Orange, para penggemar J-Rocks yang disebut J-Rockstars turut menjadi penyemangat lagu-lagu J-Rocks. ”J-Rockstars itu adalah pemain kami yang kelima,” kata Anton Rudi Kelces.

2011, Mimpi Baru J-Rocks



jrocks penghujung tahun

J-Rocks identik dengan mimpi. Tahun baru ini personel J-Rocks juga mempunyai mimpi-mimpi baru. J-Rockstars masuk dalam mimpi mereka.
Wawancara ini (31/12) dilakukan di belakang panggung Gempita 2011, acara SCTV menyambut malam pergantian tahun baru di Pantai Karnaval Ancol. Tenda artis malam itu nampak ceria, tak ada wajah murung di sana.

Tenda J-Rocks, terletak diantara Tenda D'Bagindas dan Ungu. Awak J-Rocks berkutat dengan kesibukan untuk menunggu giliran naik pentas. Iman mendengarkan lagu di ponselnya, Sony tiduran kasur lipat, Wima memainkan jari di Blackberry-nya. Anton sibuk mencandai tim manajeman yang menunggui. Satu-persatu mereka bercerita tentang harapan di tahun 2011.

"Sampe sekarang gue masih fokus sama J-Rocks, terus berkarya, dan semoga banyak orang yang percaya sama kita, serta musik di Indonesia lebih maju lagi," Iman mengungkapkan harapan pribadinya untuk tahun 2011. Iman tidak hanya memikirkan dirinya sendiri dan J-Rocks saja. J-Rockstarspun masuk dalam rencana besarnya. Iman berharap di tahun ini Jambore Nasional J-Rockstars segera terealisasi, "Penting banget tuh, semoga cepat terwujud, dan merupakan event yang kita tungu-tunggu" inginnya.

Tahun ini juga dirunggu-tunggu oleh Wima, karena di 2011 Bass Series by Wima akan dirilis. Masih tentang bass, bapak satu anak ini ingin berbagi ilmu bass melalui website resmi J-Rocks. "Gue ingin mengadakan klinik bass online di website" kata dia.

Kalau Anton, harapannya di tahun 2011 ini adalah mempunyai studio drum, "Gue pengin punya studio drum sendiri, bisa ngulik-ngulik terutama buat show biar J-Rockstars gak bosen dengan aransemennya."

"Gue pengin lebih diakui sebagai gitaris," kata Sony. ‘Diakui' dalam makna sosok gitaris yang bisa memberikan influence di dunia musik Indonesia. "Karena buat gue setiap level musik itu masing-masing di masanya ada icon-nya" ujar Sony.

J-Rocks Goes to Vietnam

Jalan go international mulai terbuka lebar buat J-Rocks. Bukan negara yang dekat seperti Singapura atau Malaysia, tapi langsung ke Vietnam. J-Rocks diboyong oleh Coca Cola untuk membintangi iklan yang akan diputar di Vietnam. Mau tahu cerita lengkapnya?

Bermula dari keinginan Coca Cola yang akan membuat sebuah filler (iklan) versi Vietnam, dipilihlah J-Rocks sebagai bintang iklannya. Alasannya belum ada band Vietnam yang cocok dengan image yang diinginkan brand tersebut, lalu terpilihlah J-Rocks. Iman bercerita, "Kita terpilih sebagai pengisi filler-nya dan Insya Allah kita (J-Rocks) menjadi icon tetapnya."

Iman, Wima, Sony, dan Anton tidak hanya berempat ke Vietnam. Mereka ditemani oleh Bisnis Manajer J-Rocks, Fajar, Abek (Road Manager), dan make-up artist J-Rocks, Dona. J-Rocks berangkat pukul 03.00 WIB dini hari di Jum'at (14/01) dari Bandara Soekarno Hatta. Sebelum berangkat Wima meminta dukungan J-Rockstars. "Hari ini kita berangkat ke Vietnam, minta doanya dari J-Rockstars smoga semuanya lancar ya", tweet Wima sebelum meninggalkan tanah air.

Tiba di Ho Chi Minh City sekitar pukul 12.00 waktu setempat dan mereka pun langsung dijemput oleh Mr. Thai, guide mereka. Kejadian menarik muncul pada saat pertama kali rombongan J-Rocks menaiki mobil, "Lho, pintunya mana ?" tanya Iman. Ternyata mereka sadar kalau pintu mobilnya ada di sebelah kanan mobil. Karena transportasi di Vietnam menggunakan jalur kanan dan setir mobil berada di kiri.

Dalam perjalanan menuju New World Hotel, Mr. Thai menceritakan keadaan Ho Chi Minh City yang sering macet juga. Setibanya di hotel, mereka masih menunggu karena masih belum dapat kamar. Kurang lebih sekitar 10 menit di kamar hotel, mereka langsung sibuk persiapan syuting.

Keesokan harinya (15/01) pukul 09.00 tibalah rombongan di lokasi syuting, "Tempatnya kok hampir mirip dengan Semanggi ya.." ujar Iman. Tepat pukul 15.00, J-Rocks baru syuting. Waktu syuting tidak terlalu lama, sekitar dua jam-an.


Tanggapan orang Vietnam kepada J-Rocks menurut Iman luar biasa. Mereka antusias dalam pembuatan filler tersebut, bahkan minta foto bareng J-Rocks dan ngobrol.

Perjalanan menuju Vietnam ini bisa dikatakan sebuah awal J-Rocks untuk Go International. "Planning-nya adalah dengan cara membuat album English Version bahkan bisa juga dengan bahasa asing yang lain, seperti bahasa Jepang, dan mungkin bahasa Perancis," kata Iman sambil tertawa.

Rombongan J-Rocks kembali ke Jakarta, Senin (17/01) lalu. Sony dan Anton berkicau di twitter. Sony: "Jakarta lagiii... :D" dan "Yeahhh alhamdulillah sampe jkt..hai..hai semua..:)" tweet @anton_kelces.

Sonny J-Rocks Jadi Produser Musik



Mengeksploitasi sisi lain sebagai seorang musisi, gitaris J-Rocks, Sonny, mencoba peruntungan menjadi seorang produser bagi salah satu sahabatnya, Jannu. Selain menjadi seorang produser, Sony juga terlibat langsung sebagai music director dalam penggarapan single kedua Jannu, Wajahnya.

Menurut Sonny, menjadi seorang produser adalah sebuah tantangan yang cukup berat untuk dirinya.
"Saya di sini sebagai produser musik dan director. Ini single kedua kita. Yang pertama, saya featuring, tapi tetap gua yang produserin. Gua pengen ada the other side of me. Gua bisa bermain musik di lain J-Rocks dan bisa memproduseri juga. Itu buat gua tantangan banget," terang Sonny.
"Anak-anak J-Rocks seperti keluarga. Kita bareng-bareng bikin lagu, ngumpul saling bantu support, intinya mau majuin lagu aja yah," sela Jannu.
"Ini awalnya solo album si Jannu. Kebetulan gua yang produseri, kita temen lama. Jadi dulu dia punya lagu banyak, gua bilang kenapa gak bikin album aja, gua produserin dan loe bisa nyanyi khan? Lagunya banyak dan bagus-bagus, kenapa gak dicoba?" sambung Sonny saat ditemui di Studio Sparc, Jl. Raya Bogor No. 51, Cijantung, Kamis (27/1).

Lebih lanjut, Sonny menjelaskan, menjadi seorang produser dan music director untuk pertama kali dirinya harus menguras otak dan tenaga untuk menyelesaikan lagu Jannu itu.
"Kalau di J-Rocks cuma main gitar. Tapi di sini gua bagaimana harus mengaransemen dan semuanya yang bakal keluar, pokoknya menguras otak dan tenaga juga. Ini pertama kali gua produseri penyanyi dan eksperimen aja," tutur Sonny.
Tantangan yang paling besar adalah ketika Sonny keluar dari permainan gitar musik J-Rocks yang full of distortion, berubah menjadi kalem dan ngepop tapi kreatif.
"Justru itu tantangan awal, bagaimana gua bisa keluar dari jalur J-Rocks untuk benar-benar beda. Kalau yang awalnya full of distortion, mungkin sekarang lebih nahan dan kalem pop kreatif lah," tandas Sonny

Band Jakarta yg terinspirasi band band jepang

1. J-Rocks


J-Rocks adalah band dari Jakarta yang berdiri pada 9 November 2003 dengan personil Iman (vokal, gitar), Sony (gitar), Wima (bass), danAnton (drum). Aliran band ini adalah Japanese pop/rock. Nama J-rocks sempat menjadi pembicaraan hangat di kalangan pecinta musik Jepang di Indonesia karena nama ini seakan mewakili genre Japanese Rock. Awalnya band ini bernama J-Rockstar, adalah ide dari sebuah stiker bertuliskan Rockstar, dengan harapan suatu saat akan menjadi Rockstar (bintang musik rock). Tambahan huruf "J" di depannya untuk mewakili band itu sendiri dengan alasan J bisa berarti Jepang karena umumnya mereka memainkan J-Music, Jakarta karena mereka berasal dari Jakarta, Jujur dalam bermusik dalam artian memainkan apa yang bener-bener mereka suka dan ingin memainkan musik yang ber-soul (jiwa). Nama J-Rockstar akhirnya disingkat menjadi J-Rocks karena adanya masalah penyebutan, sementara nama J-Rockstars akhirnya menjadi istilah untuk fans / penggemar J-Rocks dan biasa disingkat JRS. Sejak tahun 2008 J-Rocks mulai mengenakam kostum batik dengan desain modern namum tetap dengan dandanan ala harajuku, dan mempromosikan batik kepada kawula muda.
Awal 2004, J-Rocks menjuarai festival musik Nescafe Get Started 2004 yang disponsori oleh Nescafe, Trans TV, dan Aquarius Musikindo. Masing-masing personil meraih best vocalist, best guitarist, best bassist, dan best drummer. Mereka berhasil menjuarai festival tersebut dan berkesempatan membuat album kompilasi Nescafe Get Started yang merupakan awal bentuk kerjasama mereka dengan Aquarius Musikindo. Mereka akhirnya berhasil meluncurkan album perdana nya yang bertajuk "Topeng Sahabat" dengan label Aquarius pada pertengahan tahun 2005 dan mengisi dua lagu di album OST Dealova yaitu "Serba Salah" dan "Into The Silent".
J-Rocks mengukir sejarah sebagai band Indonesia pertama yang rekaman di studio legendaris Abbey Road, di Inggris. Proses rekaman dan mixing lagu-lagu terbaru mereka dilakukan selama lima hari dari tanggal 12 sampai 16 Oktober 2008. Di studio Abbey Road mereka ditangani oleh Chris Butler, seorang sound engineer ternama.Proses rekaman untuk ketiga lagu J-Rocks hanya membutuhkan waktu selama dua hari. Di hari ke-3, Christ melakukan proses final mixing untuk lagu-lagu itu. Sambil menunggu, J-Rocks membuat video clip untuk lagu Falling in Love dan berfoto di zebra cross legendaris Abbey Road dengan mengenakan batik yang sudah mereka persiapkan dari Jakarta. Hasilnya J-Rocks merilis album ke-3, berupa mini album bertajuk "Road to Abbey", dengan cover bergambar J-Rocks menyebrangi zebracross Abbey Road ala The Beatles. Berisi 4 lagu dan 1 instrumental.
Abbey Road Studio, Inggris

Kesempatan berharga ini diperoleh J-Rocks karena memenangkan ajang "A Mild Live Soundrenaline 2008". J-Rocks terpilih sebagai band terbaik di ajang tersebut karena mampu tampil sesuai dengan tema "Free Your Voice" dan berhasil membawa topik "Save Our Music and Culture". Rekaman di Abbey Road Studios diharapkan bisa menjadi pintu gerbang go internasional.


2. MelodyMaker


melody maker adalah band indie jakarta yg bergenre horror symphonic metal. awalnya band ini terkenal dalam komunitas para pencinta musik jepang di indonesia.
tepi seiring waktu berjalan, band ini pun melangkahkan jejaknya ke musik metal indonesia. dan mereka pun kini cukup terkenal oleh para pencinta musik metal underground di indonesia.
Ahmad Mehdy Ghazali - serpent scream
Febryo Akbar Aman - Death voice
Zakky Aulia Ahadi - 6 string Bass
Aly Azman Qur'ani - 6 string Guitar
Muhammad Ibrahim Sibghatullah - Beat Blaster
add :
Terry Nano - Horror Piano
Hilman Kani - 6 string Guitar

3. X-Shibuya


band bergenre Nu-metal .di komunitas pencinta musik jepang jakarta, band ini sangat di tunggu tunggu penampilannya.
band yg sering mengcover lagu dir en grey ini mampu menaikan adrenalin dan membuat riot para crowd .
vocal : cia
guitar : rangga
guitar : wiwid
bass : mario
keyboard : reinaldo
drum : sandy

4. Miyabi



miyabi bergenre metal/hardcore .terbentuk pada tahun 2006,sebuah umur yg muda bagi sebuah band, tetapi pada faktanya mereka telah mencapai kepopuleran walau hanya dalam komunitas para pencinta musik jepang.
penampilan band ini juga sangat di tunggu tunggu oleh para pencinta musik jepang. mereka juga berencana melebarkan sayap dgn meramaikan musik metal Indonesia.
Bilman (vocal)
Anthony (Vocal)
Ramon (Lead Guitar)
Risk (Rhythm)
Reza (Bass)
Ichsan(Drum)


5. Obake


 

Terbentuk pada Tanggal 18 Desember 2004, OBAKE baru mulai terjun ke dunia perjepangan di awal taun 2007...
Berjuang demi sesuap nasi di hari esok & demi cinta sejahtera yg aman & tentram hingga saat ini... Haahahahahahahahah.....

Kita itu spesialis cover salah satu band legend di jepang sono, yg tak lain & tak bukan adalaaah.... L'Arc~en~Ciel!!!!

Isi dari obake :
Wibi : Vocalist
Amal : Bassist
Omar : Guitarist
Carlos : Drummer http
Vito : Keyboardist http

Naah kita berlima adalah para pencinta JAV & film2 low budget lainnya juga... Jadi mari kita berbagi!!! Huahahahahahahaahha....


6. HoneybeaT


 
 honeybeat adalah band indie jakarta yg bergenre jazz . dan juga sering mengcover lagu dr band Tokyo jihen.
musik nya unik dan easy listening tapi tidak pasaran seperti band band sekarang kebanyakan. awesome !
nita :voc ,melodyhorn
tiqa :voc ,melodyhorn
ocang :keyb
gema :bass
amos :guit
andos :drum

Ultah ke-8 J-Rocks Berharap Bisa Go International


Untuk memperingati ulang tahunnya yang ke-8, J-Rocks akan menggelar syukuran di kantornya bersama J-Rocstar (julukan fansnya). Bagi J Rocks, fans sangatlah perlu karena 8 tahun berkiprah di belantika musik Indonesia tak aakn lengkap tanpa kehadiran serta dukungan seorang fans.
Di mata J-Rocks sendiri fans adalah personel kelima yang selalu mendukung serta memberikan kritik dan saran.
"Kita dekat banget, mereka adalah personil kelima yang memberikan kritik dan saran. Mau bagaimanapun kalau ada J-Rockstar itu bikin semangat dan memberikan energi positif," ujar Iman

Selam 8 tahun berkarir, menurut J Rocks masih ada hal yang belum mereka capai. Mereka ingin bisa mengedarkan CD di Amerika dan go international.
"Belum mengedarkan CD kita di Amerika, rencananya tahun depan itu album baru dan bikin DVD live concert. Pengen go international, kita lagi siapkan pelurunya," tukasnya saat dijumpai di RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (14/11).

J-Rocks: Let It Flow


Tanggal 9 November lalu grup band J-Rocks merayakan pesta ulang tahun mereka yang ke-8. Mereka merasa bersyukur masih tetap menjaga konsistensi serta eksistensi dengan menyuguhkan karya yang terbaik. Lantas seperti apa J-Rocks menjaga eksistensi selama 8 tahun ini?
"Kita enggak pernah pikir susah, jalanin saja. Apa yang kita jalani itu yang kita sukai, let it flow saja. Basicnya kita kumpul senang ngeband, banyak pengalaman," paparIman.

Lebih lanjut Wima menambahkan jika dalam mengatasi masalah internal band, kuncinya ada pada komunikasi dan sharing. Dalam berkomunikasi tersebut mereka tak hanya membicarakan masalah band saja, kehidupan sehari-hari pun juga. menurutrnya dengan hal ini bisa mengeratkan hubungan antar masing-masing personel.
"Enggak masalah kerjaan saja, tapi pribadi, karena mereka itu orang yang paling dekat, dibandingkan dengan keluarga. Kalau ada masalah ya teman-teman J-Rocks ini yang bantu," terangnya.

Untuk memperingati ultah ini J-Rocks ingin menggelar syukuran bersama fansnya. BagiJ-Rocks keberadaan fans lah yang membuat mereka tetap bersemangat dan selalu memberikan energi positif.
"Kita mau adain selamatan di kantor sama J-Rockstar, banyak yang doain dan diaminin saja," tukasnya saat dijumpai di RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (14/11).

J-Rocks, Tak Sangka Berawal Dari Nol Menjadi Besar



Kapanlagi.com - Selasa (9/11) menjadi hari paling menggembirakan buat grup band J-Rocks, pasalnya hari itu tepat 7 tahun mereka berkiprah di belantika musik Indonesia. Selama kurun waktu tersebut Iman dan teman-teman mengaku banyak memperoleh hal yang mereka dapat. Mereka juga tak menyangka bisa menjadi apa yang mereka khayalkan sebelumnya yang dimulai dari nol dengan mimpi untuk menjadi besar.
"Kita berawal dari nol, bikin album, bikin lagu, dan semuanya, sampai akhirnya sekarang bisa jadi kayak gini," ujarnya saat ditemui di Dahsyat RCTI Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (9/11).
Iman menambahkan bahwa di 7 tahun J-Rocks berkarir baginya bukan lah sebuah puncak dari suatu karir mereka. Mereka terus berusaha mencari dan tetap berkarya untuk memberikan yang terbaik bagi penggemarnya.

"Kita selalu anggap ini bukan puncak, kita selalu mencari-cari dan terus berkarya," paparnya.
Vokalis dan juga gitaris yang baru saja menikah ini melanjutkan bahwa semua personelJ-Rocks semua adalah pemimpi. mereka mempunyai impian tak ingin hanya dikenal di Indoensia saja namun di seluruh dunia. Dari impian tersebut mereka menciptakan laguMeraih Mimpi yang mempunyai arti bahwa tak ada yang tak mungkin.
"Kalau dulu awal kebentuk sih nggak kebayang, tapi sekarang alhamdulillah bisa jadi kenyataan. Jadi makanya kita sengaja menciptakan lagu Meraih Mimpi itu bahwa tak ada yang tak mungkin," tandasnya.

J-Rock, Penggemar Adalah Personil Kelima


Kapanlagi.com - Selama 7 tahun berkarya banyak suka dan duka yang diperoleh J-Rocks. Dimulai dari ikut sebuah festival, menginap ikut di rumah teman hingga mengantarkan mereka menjadi band Indonesia pertama yang bisa rekaman di Abbey Road, Inggris serta membantu menorehkan nama Indonesia di luar negeri. Bagi personilJ-Rocks tempat tersebut sangat legendaris.
"Kita bangga banget jadi band Indonesia pertama yang bisa rekaman di Abbey Road. Membantu menorehkan nama Indonesia di luar negeri. Karena industri musik dunia dimulai dari situ. Dan kita sudah menjajakkan kaki di sana," ujar Iman bangga saat dijumpai di Dahsyat RCTI Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (9/11).

Namun tanpa adanya penggemar semua kebanggaan itu tak akan terwujudkan. Bagi J-Rocks kehadiran para J-Rockstar (julukan fansnya) sangat lah penting, bahkan mereka merupakan personil kelima dari J-Rocks.
"Yang pasti penting banget. Kita bisa bilang mereka adalah personel kelima dari J-Rocks. Tanpa mereka itu sudah pasti kita hampa," terang Iman.
Tak hanya kehadiran mereka saja yang menyemangati J-Rocks untuk terus berkarya, namun para penggemar ini juga memberikan saran serta kritikan untuk band ini. Bagi personel J-Rocks ini merupakan suatu kebanggaan yang awalnya tidak berharap banyak untuk penggemar namun semakin lama semakin solid dan banyak.
"Salah satu kebanggaan jugalah buat kita, kita awalnya nggak berharap buat fans tapi lama kelamaan semakin banyak dan mereka juga semakin solid. Kalau manggung ada mereka, jadi kayak ada energi tambahan," tandasnya.

J-Rocks, Masa Susah Jadi Pegangan


Kapanlagi.com - J-Rocks tergolong band yang awet dan tidak pernah gonta ganti personel meskipun sudah 7 tahun berkarya. Bagi mereka keterbukaan dan saling pengertian adalah kunci agar tetap awet. Iman mengibaratkan seperti orang pacaran agar visi dan misi yang mereka tempuh bisa tercapai.
"Kayak pacaran ya, kita open minded aja. Kalau ada masalah curhat, saling mengerti. Pokoknya intinya punya visi dan misi yang sama, dan punya mimpi yang sama," ujar Iman saat ditemui di Dahsyat RCTI Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (9/11).
Iman melanjutkan dengan kesuksesan yang mereka raih sekarang, semua juga harus mengingat masa-masa di mana mereka masih belum menjadi apa-apa. Dari situ menjadi pegangan mereka apabila terjadi pendapat.

"Kita juga mesti ingat zaman-zaman waktu kita susah juga, karena meraih kayak sekarang itu kan susah juga. Kadang itu juga jadi bahan pegangan kita kalau lagi berbeda pendapat," terangnya.
Vokalis dan gitaris yang baru saja menikah ini menambahkan bahwa jika terjadi beda pendapat mereka cukup menyelesaikan di studio dan tak membawanya hingga ke luar.
"Kalau beda pendapat itu paling di studio saja, kalau di luar sudah nggak lagi. Jadi open minded saja," tandasnya.

J-Rocks Bagi Porsi Agar Saling Melengkapi





Kapanlagi.com - Dalam setiap penampilan J-Rockstampak begitu atraktif dan semua saling melengkapi. vokalis dan gitaris Iman mengatakan bahwa setiap kali mereka latihan atau rekaman mereka membagi secara bersama. Namun jika di panggung Iman lah yang menjadi frontman dengan mengemban porsi yang besar.
"Saling menutupi lah. Kalau untuk proses rekaman itu semuanya dibagi bersama, kalau di panggung ya frontman itu (vokalis) porsinya lebih besar," ujarnya saat ditemui di Dahsyat RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (9/11).

Dari pembagian vokal atau backing vokal di setiap latihan sangat berguna ketika mereka live apabila sang frontman mengalami kendala. Peristiwa ini pernah di alami oleh J-Rocks saat mereka tampil. Saat itu Iman tengah bersemangat di atas panggung dan tiba-tiba terjatuh dari panggung dan sempat pingsan.
"Waktu itu saya lagi nyanyi terus jatuh dari panggung saking excitednya. Saya sempat pingsan juga dan dibawa ke belakang panggung," ceritanya.

Alhasil karena pertunjukan harus berlangsung akhirnya Sony (gitar) dan Wima (bass) menggantikan posisi Iman meskipun dengan suara pas-pasan.
"Nah akhirnya gue sama Wima gantiin posisinya Iman, nggak mungkinkan kita stop, kalau nggak salah baru lagu pertama. Walaupun suaranya pas-pasan," papar Sonysambil tertawa.

J-Rocks, Dekat Dengan Keluarga Hindarkan Dari Narkoba



Kapanlagi.com - Anggapan orang bahwa band identik dengan free sex, drugs dan alkohol terkadang masih tertanam di pikiran orang-orang. Namun tak semua band menganut paham atau melakukan hal seperti itu. Tanpa ketiga hal itu mereka masih bisa menunjukkan kreativitas karya mereka kepada publik. Sama halnya dengan J-Rocks mereka berusaha menjalankan hal yang baik-baik dan tak mau bersinggungan dengan narkoba. "Intinya sih kita jalanin yang baik-baik aja," ujarnya saat dijumpai di Dahsyat RCTI di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (9/11).

Bagi personel J-Rocks hal tersebut sangat kekanak-kanakan jika mengikuti falsafah tadi. Menurutnya mereka sudah tahun hal mana yang menurutnya baik atau tidak bagi diri sendiri, band dan keluarga.
"Kita sudah besar jadi sudah tahu mana yang baik dan mana yang nggak," paparnya.
Kedekatan mereka dengan manajemen serta keluarga lah yang mampu mencegah mereka untuk berdekatan dengan narkoba. Mereka bersyukur masih ada yang mengingatkan.
"Kita kan ada manajemen dan keluarga yang selalu mengingatkan," pungkasnya.

Pernikahan Iman J-Rocks



Lawan.us, - Pernikahan Iman Taufik Rachman Vokalis band J-Rocks dengan kekasihnya telah dilangsungkan sebulan yang lalu, bahkan media pun tak ada yang tahu tentang pernikahan mereka.
Vokalis band J-Rocks, Iman Taufik Rachman, ternyata telah menikah dengan kekasihnya, Silvia Rahmawati, pada bulan lalu. Pernikahan mereka yang terkesan mendadak dan tidak tercium oleh media itu menimbulkan banyak pertanyaan.
Mengapa pernikahan mereka seolah ditutup-tutupi dari media? “Karena terlalu banyak mikirin yang lain-lain, seperti katering, undangan, dan lainnya. Jadi, enggak kepikiran yang lain-lain,” kata Iman.

Iman mengaku, persiapan untuk pernikahan mereka memang singkat, hanya kira-kira tiga bulan. Namun, lanjutnya, rencana pernikahan mereka sudah lama, karena mereka telah lama berpacaran, yaitu kira-kira delapan tahun. “Enggak terburu-buru, karena kami pacaran juga sudah delapan tahun. Lagi pula, nikah ini suatu fitrah dan kehendak Tuhan. Daripada ngaco-ngaco, mendingan di jalan yang benar ,” tekannya.
Iman menjalani akad nikah di Masjid An-Nur, Kompleks Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, pada 18 Juli 2010. Resepsi pernikahan mereka digelar malam harinya di Gedung Balai Komando, Jalan RA Radillah, Cijantung.

J-Rocks Aksi Panggung Terdahsyat 2011



Group band J-Rocks terpilih sebagai band yang memiliki aksi panggung terdahsyat versi program acara Dahsyat Awards RCTI.
'Thank buat para Jrockstar yang selalu mendukung aksi J-Rocks'ujar Wakil J-rocks saat menerima penghargaan di Acara Dahsyatnya Awards yang disiarkan langsung RCTI.
J-rocks mengungguli Group band lainnya di nominasi ini seperti Kotak, Smash.

J Rocks: Kami Ingin Buktikan Solo Sudah Aman





TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Para personel grup band J Rocks mengaku tak merasa khawatir untuk melangsungkan konsernya di Kota Solo, Sabtu (15/10/2011) besok, meski beberapa waktu lalu Solo sempat diguncang aksi bom bunuh diri di GBIS Kepunton.

“Tak ada masalah. Niat kami kan ingin menghibur sekaligus ingin membuktikan bahwa Solo memang sudah aman,” kata Anton, drummer J Rocks saat jumpa pers di Hotel Sahid Jaya, Jumat (14/10/2011).

J Rocks dan Superman Is Dead (SID) akan tampil menghibur warga Solo di alun-alun utara, Sabtu (15/10/2011) malam. Mereka akan tampil dalam acara bertajuk Surya Professional Mild Tour 2011.

Para personel J Rocks yang hadir saat jumpa pers adalah Anton Rudi Kelces (drummer), Sony (gitar) dan Wima (bass). Sedangkan Iman sang vokalis saat itu berhalangan hadir karena sedang beristirahat untuk persiapan tampil.

Mereka yakin konser akan berjalan aman tanpa ada kerusuhan atau hal buruk lainnya. Malah mereka ingin membuktikan bahwa kota Solo memang aman dan tak perlu khawatir untuk dikunjungi.

Sementara itu Lala, perwakilan dari event organizer Nada Promo Tour menambahkan, terkait keamanan pihaknya sudah menyiapkan pemeriksaan berlapis. Seluruh penonton akan menjalani dua kali pemeriksaan agar benda-benda berbahaya yang dilarang tak bisa masuk. Hal ini sebagai antisipasi agar peristiwa penusukan yang pernah terjadi beberapa waktu lalu saat konser SID di Solo tak terulang.

“Panitia menyiapkan 450 personel untuk pengamanan terdiri polisi, TNI dan security. Pemeriksaan kami lakukan berlapis,” katanya.

J-Rocks-SID Bius Penggemar




PALANGKA RAYA - Aksi panggung grup band papan atas, J-Rocks dan Superman is Dead (SID), pada konser bertajuk LA Lights Concert bertema "Virtual World" di Stadion Sanaman Mantikei, Rabu (5/10) malam, membius penggemar musik di Palangka Raya. Ribuan penonton yang memadati stadion di tengah kota itu larut dalam hentakan musik beraliran keras. Mereka terus berjingkrak-jingkrak bersama alunan musik mulai pukul 19.00. Performance SID benar-benar teruji. Penampilan Bobby Kool (vokalis plus gitaris) ataupun Eka Rock (bassis) dan Jerinx (drumer) mampu menghipnosis outsiders dan lady rose (sebutan fans SID) di ibu kota Provinsi Kalteng.

 Berturut-turut, band asal Bali dengan karakter keras dan berandalan itu membawakan lagu-lagu "Rock City", "Indonesia Jadilah Legenda", "Kuat Kita Bersinar", "Poppy Down Under" dan "Jika Kita Bersama". Giliran selanjutnya adalah J-Rockstars (sebutan fan J-Rocks) yang dihipnosis band kesayangannya. Sebelum band yang digawangi Iman (vokalis), Sony (gitaris), Wima (bassis), dan Anton (drumer) itu tampil, ribuan penggemar sudah histeris. Tanpa ada yang memberi aba-aba mereka serentak meneriakkan nama band idolanya. Tak berselang lama, Sony lebih dulu naik ke panggung disusul Anton dan Wima. Selanjutnya Iman saat lagu mulai dinyanyikan.

 Melihat penampilan Iman dengan rambut pirangnya itu, sontak ribuan penonton kembali berteriak memanggil-manggil namanya. Band ini semakin dielu-elukan setelah membawakan lagu hitsnya yang berjudul "Cobalah Kau Mengerti" disambung "Sudahlah Pergi", "Falling In Love" dan "J-Rock Star". Usai membawakan sepuluh lagu pada panggung spektakuler, J-Rocks mengaku sangat senang bisa hadir di Kota cantik Palangka Raya. Bahkan, sang vokalis bersuara merdu itu berjanji akan datang kembali ke Bumi Tambun Bungai untuk menghibur para penggemarnya. "Atas nama band J-Rocks, saya mengucapkan banyak terima kasih dan memohon maaf," kata Iman sambil mengangkat tangannya ke atas dan turun dari panggung. (ner/yon)

Hindari Pembajakan J-Rocks Produksi Album Digital


Menyikapi pembajakan yang terus "menghantui" para musisi, Group Band J Rocks berniat merealisasikan album digital, dan akan diperjualbelikan di situs resmi dengan pembayaran via mobile banking atau via transfer bank.

"Kalau mengandalkan penjualan secara fisik, rasanya sudah semakin sulit, karena pembajakan CD di Indonesia sudah mengusai hampir 70 persen penjualan penyanyi aslinya," urai Vokalis J Rocks, Iman Taufik, di Hotel Hyatt Regency, seperti dilansir Antara, Jumat (27/08).

Menurutnya, dengan sisa pasar yang hanya 30 persen ini, pihak label musik sangat sulit meraup keuntungan. Maka, dengan adanya teknologi digital, sebetulnya para pecinta musik dipermudah untuk mengunduh alias men-download. "Kami sebagai musisi harus menyadari juga, bahwa kemajuan teknologi harus diikuti dinamisasinya, dan kita tak bisa lagi mengandalkan penjualan dalam bentuk fisik," tukas Imam.

Hal senada diungkapkan juga oleh sang drummer, Anton yang merasa gerah dengan tingginya angka pembajakan hasil karya musik di Indonesia. "Kami tertarik mengadopsi gaya group band Radiohead yang menjual albumnya lewat situs, dan fansnya memberikan kontribusi uang yang tidak dibatasi nominalnya," terang Anton saat dijumpai seusai tampil di Silaturahmi Ramadhan Indosat, Jumat.

Sebagai group band genre anak muda, Anton mengaku tak bisa lagi menjual CD dan kaset dengan angka yang fantastis, kendati pecinta J Rocks relatif banyak masanya.

"Maraknya pembajakan membuat para musisi sulit lagi meraih penjualan signifikan, bahkan band papan atas pun kini sudah tak sanggup lagi mencetak berjuta juta "copy", paling tinggi di 400 ribu juga sudah luar biasa," imbuh Anton.

Group Band J Rocks merupakan kumpulan anak muda yang merambah industri musik, lewat genre musik "Traditional Japan" sebagai ruh pertamanya,dan hingga album keempatnya, musik mereka berkembang dengan sentuhan warna baru.

J-Rocks Bangga Lagu Daerah



Walaupun jaman sekarang ini,banyak orang yang bilang kalau Generasi muda sudah lupa sama lagu-lagu daerah. Hal ini Justru kebalikan sama yang dilakukan J-Rocks. Walaupun J-Rocks itu ter inspirasi dengan gaya gaya dari Jepang, Namun di setiap penampilan nya sekarang J-Rock berani tampil mengenakan Busana khas asli Indonesia.

Selain itu saat di temui di acara Jambore Karya Tunas Nusantara mereka juga menyanyikan lagu Manuk Dadali. "Kami ingin menyajikan sesuatu yang berbeda mengingat pemuda-pemuda yang hadir disini berasal dari segala penjuru daerah," jelas Iman sesaat sebelum manggung. Dalam acara tersebut, J-Rocks juga berkolaborasi dengan Audy menyanyikan lagu Pas Band.

J-Rocks rilis album bau


Liputan6.com, Jakarta: Grup Band J-Rock punya target di tahun 2011 yakni ingin segera mengeluarkan album terbarunya. Selain itu, single terbaru mereka akan dirilis pada Januari pertengahan.
"Keluarnya single itu Januari petengahan. Kalau nggak, Febuari kita keluarin single baru," kata vokalis J-Rock, Iman, di Pantai Karnaval Ancol, Jakarta, Jumat (31/12).

Namun, lanjut Iman, ada beberapa cita-cita J-Rock yang belum tercapai hingga sekarang. "Pengen go international, pengen tour di luar negeri dan Eropa. Go international pokoknya," ujarnya.
Tak hanya itu, Iman juga berharap jumlah fans mereka yang tergabung dalam J-Rock Star terus bertambah. "Acara jambore untuk J-Rocks star semoga terwujud tahun ini. Kita sih pengen secepatnya acara jambore itu, tapi belum tahu kapan," katanya.(MEL)

J-Rocks Remake Madu & Racun


J-Rocks akhirnya mutusin buat nyanyiin lagu orang lain. Dan lagu orang lain ini adalah lagu lama yang dulu beken pada era 80-an. J-Rocks bakalan ngeremake lagu "Madu Dan Racun" yang dulu beken dinyanyiin ama Ari Wibowo (bukan pemain sinetron loh-red).

Single "Madu Dan Racun" bukan merupakan salah satu single yang bakalan dimasukin kedalam kantung album teranyarnya J-Rocks mendatang. Tapi ini adalah challenge dari label J-Rocks, Aquarius Musikindo.
Dan rencananya, ini bakalan dirilis dalam rangka ulang tahun ke-40 Aquarius Musikindo.

Hmm, jadinya kaya apa yach lagu Madu & Racun dinyanyiin model J-Rocks. Penasaran bener nich.***(pp/bs)

Personel Of J-Rocks

Iman

Soul..jenius..super sensitif.." kicau Iman di Twitter, tanggapannya tentang Kurt Cobain. Motor Nirvana itu menjadi salah satu gitaris favoritnya, selain Jimi Hendrix, dan Yngwie Malmsteen. Ketiganya yang menginspirasi Iman untuk bermain gitar. Vokalis cum gitaris J-Rocks ini mengawali karir bermusiknya sebagai gitaris. Karena tidak kunjung mendapatkan vokalis yang cocok, iapun menjadi vokalis di J-Rocks.

Ia tidak nekat, sebab Iman mempunyai karakter vokal yang kuat, range vokalnya lebar membuatnya enak untuk bermain di nada rendah sampai tinggi. Artikulasinya juga jelas karena ia juga menguasai teknik falsetto. Apalagi ditambah ia piawai menjiwai lagu.

Pemilik nama Iman Taufik Rachman ini juga jago main piano dan menciptakan lagu. Iman sudah mulai mengenal musik semenjak masih bayi. Saat itu ia sudah sering mendengarkan musik jazz, blues, hingga musik sunda dari keluarganya.

Twitter : imanine


Wima



I am a brother, son, father, friend, musician, arranger, bassist, guitarist, pianist, programmer, lover, headbanger, drivers, listener, dreamers, storyteller, anything you name it.." Wima menggambarkan dirinya.

Bass Gitar, bukan satu-satunya alat musik yang ia kuasai. Saat SMA Wima lebih dikenal sebagai gitaris. Akan tetapi saat nge-band bersama Iman, ia selalu pegang bass. Saat ke band lain, dirinya kembali menjadi gitaris.

Tetsuya bassist Larc En Ciel, yang menginspirasi untuk mengeksplorasi bass lebih dalam lagi. "Pattern bassnya asyik banget," kata dia. Cara memainkan Bass musisi Jepang itu, Wima anggap sangat menantang. "Bass bukan alat yang menonjol dalam musik, namun Tetsuya bisa jalan terus, mengisi dan mewarnai lagu." tambahnya.

Lelaki bernama Swara Wimayoga menjadi sangat atraktif saat di panggung. Padahal di keseharian Wima adalah sosok pendiam. Seringkali ayah satu anak ini memainkan bass sambil lompat-lompat. Itu susah, karena dirinya harus menjaga ritme lagu agar tidak loncat juga. "Berarti aku sangat menikmati lagu itu".


Twitter: swarawimayoga


Sony




Siapa sangka lelaki yang lihai memainkan bola bundar akhirnya menjadi seorang gitaris J-Rocks. Padahal menjadi pemain gitar tidak masuk dalam daftar impian Sony, pokoknya hanya sepakbola. Darah bola diturunkan dari kakeknya, hampir semua keluarganya suka bola. Bukan hanya penyaluran hobby, Sony sudah menjadi pemain semi profesional, ia digaji oleh klub.Bahkan Sony juga dipanggil untuk tes masuk tim nasional U 15. Namun, sesuatu terjadi, ada hal yang mengecewakan dirinya.

Sony banting stir ke gitar. Kakaknya yang bermain gitar di kamar membuatnya tertarik. Sejak itulah ia belajar gitar ke kakaknya. Gayung bersambut, teman-teman SMP-nya juga kebanyakan main gitar. Gitaris yang selalu tampil di depan juga membuatnya semakin yakin untuk menekuni gitar. "Personel paling disorot setelah vokalis adalah gitaris. Pasti itu. Keren aja," katanya.

"Mendalami gitar itu ternyata dalam banget. Main perasaan. Menuangkan perasaaan saat happy, kesel. Aku selalu main gitar," tambahnya. Ada satu gitaris yang paling ia ingat selain favoritnya seperti Paul Gilbert-nya Mr Big, Andy Timmons dan Steve Vai, adalah Irfan, kakak kelasnya pas SMA. "Jago banget. Parah. Aku belajar banyak banget, dia yang yang bikin Aku kayak gini. Berjasa banget pokoknya," cerita dia.

Kemampuan Sony mengulik gitar diakui banyak produsen gitar. Sekarang dirinya di endorse oleh Ibanez. Sebelumnya, tiga tahun ia diendorse oleh merek gitar lokal, bahkan mempunyai signature series.

"Meraih mimpi" kalimat itu yang menggambarkan perasaan Sony di J-Rocks. " Kalau gak di J-Rocks, aku gak punya pengalaman rekaman di Abbey road,Gak punya pengalaman ke Jepang, Ga punya pengalaman kelilling Indonesia. Sangat membanggakan."


Twitter: sony_ismail



Anton







Hanya drummer yang punya singgasana di band!" Anton menyetujui kalimat itu. Alasannya karena hanya drummer yang duduk setiap main musik. Juga karena drum adalah pengontrol ritme musik di sebuah lagu. Makanya, ia tak keberatan saat manggung ia tersembunyi diantara alat-alat drum.

Ia jatuh cinta pada drum saat ia melihat aksi Tre Cool, drummer band punk Greenday. Gaya Tree yang tengil dan bergembira di atas panggung membuatnya jatuh hati. "Gayanya fun, ketawa-tawa dan loncat-loncat di atas panggung." jelas lelaki ramah ini. Tak heran di tiap penampilan dengan J-Rocks ia jadi sosok yang berbahagia di atas panggung.

Nonton film menjadi kesukaanya diluar main drum. Hampir semua jenis film ia suka, namun ia paling senang dengan film kolosal. "Film romantis juga nonton sih, menunjukkan jiwa romantis dalam diriku," kata dia sambil terkekeh.

Twitter: Anton_kelces

Kekuatan Impian





Cerita J-Rocks bermula saat Iman bertemu dengan Wima untuk membentuk sebuah band. Sebuah impian yang ia bicarakan saat mereka SMA. Keduanya sudah berteman di SMA. Sony sendiri dikenal Iman saat audisi gitaris sebuah band. Sony juga yang mengenalkan ke Anton, seorang drummer yang juga teman SMP Sony. Iman merangkap sebagai vokalis karena sulit menemukan vokalis yang cocok. J-rocks akhirnya lahir di 9 November 2003.

Impian. Itu yang mepersatukan keempatnya. Mereka bermimpi bisa jalan bareng, bermusik, dan melancong keluar negeri. Saat itu hampir semuanya punya band sendiri, namun setelah manggung dua kali mereka merasa terikat oleh impian yang sama.

J-Rockstar adalah nama pertama saat band beraliran japanese rock ini. Kata rocktsar mereka temukan di sebuah stiker. Mereka bermimpi untuk menjadi rockstar. Lalu huruf J di depan, selain identik dengan Jepang juga mempunyai banyak arti. Jujur, berarti jujur dalam bermusik sesuai yang mereka suka. Jakarta, karena band ini berasal dari ibukota Indonesia. Nama J-Rockstar disingkat menjadi J-rocks, agar lebih mudah dilafalkan. Ini terjadi persis saat kami akan mengikuti kontes musik Nescafe.










Kontes ini membuka peluang yang lebih luas untuk J rocks untuk memasuki dunia hiburan Indonesia. J-Rocks menjadi pemenang pertama, sekaligus tiap personel memborong best vocalist, best guitarist, best bassist, dan best drummer. Masuknya J-Rocks di kompilasi Nescafe Get Started menjadi kerjasama lebih jauh dengan label Aquarius.

Pertengahan 2005 dibawah Aquarius J-Rock merilis album perdana yang bertajuk "Topeng Sahabat" . Tahun itu Jrocks juga mengisi dua lagu di album OST Dealova yaitu "Serba Salah" dan "Into The Silent".


Album kedua J-Rocks, Spirit, membuktikan band ini bukan pengekor lagu jepang. Kemampuan musikalitasJj-Rocks dibuktikan di album ini, bermacam beat dan aliran musik lancar J Rocks mainkan. Mulai dari Rock n Roll, Waltz, Symphonic Metal sampai Blues. Gitaris cewek Prisa Rianzi merak ajak kolaborasi di lagu "Kau Curi Lagi".


J-Rocks mencatatkan diri sebagai band Indonesia pertama yang rekaman di studio legendaris Abbey Road, Inggris. Proses rekaman dan mixing lagu-lagu terbaru mereka dilakukan selama lima hari dari tanggal 12 sampai 16 Oktober 2008. Di hari ketiga, Chris Butler, sound engineer terkenal, melakukan proses final mixing untuk lagu-lagu itu. Sembari menunggu, J-Rocks membuat video clip untuk single Falling in Love. Foto mereka di zebra cross legendaris Abbey Road dengan mengenakan batikdijadikan cover album. J-Rocks merilis album ketiga, berupa mini album bertajuk "Road to Abbey".

Tahun 2010, J-Rocks mengaransemen ulang lagu “Madu dan Racun” yang populer di tahun 80-an. Dibantu Pay dan DJ Romi, J rocks memberikan sentuhan lain ke single yang masuk di album kompilasi 40 Tahun Aquarius.

Satu yang Tertinggal dari Abbey Road



Album Road to Abbey milik J-Rocks ternyata masuk tulisan tentang 40 tahun Abbey Road di koran Independen Inggris. Media itu mengulas peringatan 40 tahun cover album legendaris Abbey Road milik Beatles. Foto empat personel yang menyeberang jalan Abbey menjadi cover album yang inspiratif.

Cover album itu banyak menginspirasi musisi lain untuk membuat cover dengan berfoto di zebra cross Abbey Road atau seakan-akan ditempat itu. Tercatat Kanye West juga membuat cover seperti Beatles. Tokoh kartun The Simpsons juga pernah jadi cover majalah Rolling Stone dengan bergaya ala Beatles di Abbey Road. Pun J-Rocks.

Cover album Road to Abbey yang dibuat tahun 2009 lalu sendiri menjadi penutup peringatan 40 tahun cover album Abbey Road. Road to Abbey adalah album J-Rocks hasil dari kemenangan mereka di kontes Free Your Voice, Soundrenaline tahun 2008. Band asal Jakarta ini berhak untuk rekaman di Studio Abbey Road, studio rekaman terkenal. Banyak band-band besar yang merekam musik mereka di studio ini, seperti Jamiroquai, Green Day, Radiohead, U2, Panic At The Disco dan banyak lagi. Hebatnya J-Rocks satu-satunya band Indonesia yang rekaman di studio yang terletak 3 Abbey Road, St John's Wood, City of Westminster, London ini.

Cerita di balik pembuatan cover album ikonik milik The Beatles juga menarik. Empat puluh tahun sebelum J-Rocks mengambil foto di zebra cross Abbey Road, The Beatles membahas tentang ide cover album mereka yang baru. Idenya berawal dari teknisi musik Geoff Emerik, tentang sebuah foto yang diambil dari jarak dekat. Ide itu nyambung dengan sketsa Paul McCartney. Sebuah sketsa empat orang yang menyebrang di zebra cross.

Pemotretan dilakukan pada tanggal tanggal 8 Agustus 1969.

A Song for J-Rockstars






J-Rockstars adalah personel kelima dari J-Rocks. Energi dari J-Rockstars membuat J-Rocks meraih mimpi-mimpi. Sebagai bentuk terima kasih dan semangat untuk terus ber-Satu Spirit, J-Rocks membuat satu lagu khusus untuk J-Rockstars. Ini bocorannya..

“Yuk metal-metalan,” Sony mengajak Iman, Wima dan Anton yang ada di ruang makan kembali ke kamar untuk meneruskan jam session mereka. Ia berjalan menuju ke kamar yang telah dibuah menjadi studio musik dadakan. Teman-temanya mengikuti.

Lagu pertama yang diselesaikan J-rocks dari lima hari workshop bulan lalu adalah sebuah lagu buat J-Rockstars. “Bukananthem, tapi sebuah lagu untuk J-Rocktar,” certa Wima. Bassist J-Rocks yang membuat lagu itu pertama kali.

“Itu materi lama cuma belum selesai. Kita arrange baru,” tambah dia lagi. “Itu termasuk lagu baru karena semuanyanya berubah,” kata Sony. Mengenai kenapa lagu itu yang dikerjakan duluan. Wima menjawab bahwa itu mengalir begitu saja.

Pada lagu itu ada hal menarik Wima dan Iman berganti posisi. Iman memegang gitar bass sedangkan Wima memainkan gitar. Wina dan Sony berdiskusi seru tentang nada gitar yang akan dimasukkan ke lagu itu.

Lagu itu berisi rasa terima kasih J–Rocks ke J-Rockstars. “Kami perlu menjadi begini karena dukungan J-Rockstars, personel kelima J-Rocks” tambahnya lagi. Hal lain yang ingin disampaikan J-Rocks adalah berbagi semangat, 1 Spirit.

Iman, Sang Votaris

Frontman J-Rocks ini identik dengan gitar. Hampir di setiap aksi panggunggnya Iman Taufik Rachman atau bisa dipanggil Iman bernyanyi sembari memainkan gitar. Tidak banyak band di Indonesia yang Vokalisnya merangkap sebagai seorang Gitaris.



Ditemui di kompleks Pekan Raya Jakarta (18/11) dalam sebuah acara klinik gitar. Iman mempromosikan Gitar Fernandez dengan tipe Retro Rocket. Gitar ini dijelaskannya, “Gitar ini dapat digunakan untuk jenis musik apa saja.” Ia mengaku menyukainya. Iman juga mengutarahkan bahwa gitar tersebut memiliki sistem suspener yang bisa digunakan untuk tiga contoh jenis suara (untuk memperpanjang suara gitar), mulai oktaf pertama sampai oktaf ketiga.

Pembicaraan pun semakin menghangat ketika disinggung mengenai posisinya di J-Rocks. “Dalam bernyanyi dan memainkan gitar gue cenderung natural atau mengalir apa adanya, dan tidak bisa direncanakan’’ kata Iman.

Mengenai kegemarannya bermain gitar, Iman bercerita kalau ia terkesima dengan permainan serta gaya vokal dari Kurt Cobain (Nirvana) sekitar tahun 90’an saat di Sekolah Dasar. Sejak saat itulah Iman langsung jatuh hati pada gitar. Dia terhipnotis sosok Kurt Cobain.

Seperti di J-Rocks dalam merangkap sebagai vokalis dan gitaris, Iman saat di Sekolah Menengah Pertama juga sebagai vokalis dan gitaris, “Gue sering tuh bawain lagu-lagu Nirvana dan Green Day.” Sampai sekarang pun Iman merasa kemampuannya dalam bernyanyi dan bergitar belum maksimal, sehingga ia masih perlu belajar lebih baik lagi.

Secara profesional, Iman pun menegaskan bahwa ia lebih senang disebut sebagai Votaris, vokalis dan gitaris. Kemudian disinggung lebih dalam lagi mengenai sosok idola, Iman menyebutkan sosok panutannya selain Kurt Cobain adalah: Jimmy Hendrix, dan tentunya Rhoma Irama si Raja Dangdut yang juga bergitar dan bernyanyi disetiap penampilannya.

Dicari: J-Rocks Soulmate






Ini sebuah kesempatan untuk meraih mimpi J-Rockstars perempuan untuk berduet dengan idolanya. Seperti Prisa di lagu Kau Curi Lagi. J-Rocks saat ini sedang mencari seseorang untuk diajak berduet di salah satu lagu di album baru J-Rocks.Soulmate buat J-Rocks. Keren kan?


Anton yang melemparkan cerita tentang lagu duet itu. “Insya Allah akan ada duet lagi di album terbaru nanti. Dan sekarang sedang mencari vokalis wanita, karena kita rasa ada satu lagu yang cocok dinyanyikan secara duet. Gak ada salahnya, why not!!!,” terangnya.

Sosok yang dicari adalah cewek yang berumur 16-25 tahun, yang punya suara bagus, cantik. Caranya kirimkan samplesuara, biodata, close up dan seluruh badan ke : J-Rocks Management, Jl. Pinang Kuningan 1 blok UP/12, Pondok Indah, JAKSEL 12310.

Juga bisa kirim via email ke ke adden.chiku@gmail.com, inaokem@gmail.com plus link kalau punya video yang kamu upload di youtube. Yang berminat ditunggu sampai tanggal 12 Mei 2011. Jika kurang jelas telpon 08561180287, 08567755756.

Oh ya, pendaftar harus belum terikat kontrak dengan label/record company apapun.



J-Rocks Adu Kemampuan Dance, Behind The Scene Video Clip "Ya Aku"



Syuting single terbaru J-Rocks "Ya Aku" menyisakan kisah menarik (25/8). Rocker-rocker ini idola kita ini ikut dalam adegan dance battle. Adu kemampuan dance dengan penari-penari profesional. "Kalau penarinya latihan, J-Rocks nggak, langsung hajar. Sebisanya sih," cerita Wima sambil tertawa.

Syuting dilakukan di daerah Cibubur, Jakarta Timur. "Konsepnya adalah kita fun, rame-ramean ada dancernya," masih cerita Wima. Konsep video clip ini digagas tiga pihak, J-Rocks, Aquarius sebagai label dan Alyandra, sutradara.

"Alhamdulillah semuanya lancar," kata Wima. Syuting video clip itu dilakukan seharian penuh dari pukul 07.00 sampai 23.00 malam.

Bintangku, J-Rockstar !!!!!




“Jiwaku dan jiwamu, tlah menyatu mengalir di nadi.. Sampai mati selamanya Kau bintangku, gapailah semua anganmu..” Ini penggalan lirik lagu Bintangku. Sebuah lagu yang dibuat J-Rocks untuk personil kelimanya, J-Rockstars.

Bertempat di Studio Aquarius (07/03) Pondok Indah Jakarta, Iman melakukan take vocal untuk lagu Bintangku. Iman melakukan persiapan alat seperti headphone dan cek microphone. Saat semua beres mulailah Votaris J-Rocks ini merekam suaranya. Novi, Sound Enginer serius menyimak di depan panel.

Anton, Sony, Wima, dan Fajar, Manager J-Rocks datang juga ke studio tersebut. Mereka di studio untuk menjadi backing vocal, meneriakkan kata “J-ROCKS-STARS” berulang-ulang. Fajar juga terlibat.

Seusai take vocal, kami berbincang di halaman depan studio Aquarius. Bintangku diciptakan oleh Wima, sedangkan lirik digarap bersama keempat personel J-Rocks. Lagu ini ada sejak tahun 2007, namun baru digarap tahun ini.

“Setiap lagu yang kita bikin semangatnya selalu sama, serunya pun juga selalu sama,” kata Wima. Sony bercerita banyak “Sebenarnya secara musik, ada beberapa part lagu lama. Jadi kita dulu nge-jaming.” Ia meneruskan “Terus jadi beberapapart dan sepertinya keren untuk dijadikan sebuah lagu, tapi waktu itu masih belum dapat song-nya, lirik lagunya tentang apa dan sampai akhirnya di album keempat ini kita harus ada lagu spesial khusus buat J-Rockstars. Jadilah lagu Bintangku,”

Iman menjelaskan kenapa lagu itu berjudul Bintangku, bukan J-Rockstars. “J-Rockstars adalah bintangnya J-Rocks. Kita semua bareng-bareng, gak ada J-Rocks gak J-Rockstars, begitu pun sebaliknya,” ujar Iman. Lagu yang sarat makna perjuangan dan mempunyai nilai filosofi, diharapkan bisa membawa inspirasi bagi pendengarnya. “Yang jelas dari J-Rocks, setiap J-Rockstars itu bisa meraih mimpi, jadi jiwa yang merdeka dalam arti jujur dengan dirinya dan menjadi jiwa yang mandiri,” tutur Anton.

Meski belum dirilis, single Bintangku pernah dibawakan J-Rocks dalam beberapa konser. “Disini kelebihan kita kan punya yel-yel, dan di lirik Bintangku, juga ada yel-yel J-ROCKS-STARS. Saat kita manggung harapan kita pada saat nyanyi lagu itu di part J-ROCKS-STARS, semua J-Rockstars menjawab Satu Spirit,” harap Sony.

Menguak Sisi Lembut Sony J-Rocks



"Sebenarnya setiap manusia memiliki sisi yang berbeda dari apa yang terlihat oleh mata kasar. Mungkin sisi 'liar' gueberada pada J-Rocks. Dan Project Jannu ini merupakan sisi 'soft' nya" Itu kata gitaris J-Rocks ini, Sony saat ditanyai tentang aktivitasnya sebagai seorang produser musik.

Selain itu, menurut Sony ia menjadi produser adalah sebuah proses untuk mengembangkan potensi dirinya. Sebagai seorang produser, Sony bertanggung jawab untuk membuat produk rekaman yang bagus. Produsen berperan untuk mendorong musisi, dalam hal ini Jannu untuk menggeluarkan kualitas musikalitas yang terbaik. "Karena konsep lagu Jannu sudah jelas, Gue tinggal memoles aja.


Apalagi Sony di Album Free My Soul ini juga bertanggung jawab mengisi setiap instrumen musiknya. Sony juga mengakui bahwa bukan hal yang mudah untuk menjadi produser, ada beberapa tantangan yang harus ia kalahkan. "Menekan ego. Biasanya memainkan dan menciptakan musik yang cenderung rock abis di J-Rocks dan sekarang memikirkan sendiri serta bertanggung jawab pada hasil musik keseluruhan yang gue produce," cerita Sony.


Sony juga bersyukur, ia mendapatkan banyak pelajaran, meski musik yang ia produseri berbeda dengan J-Rocks. "Sebenarnya saling melengkapi sih. Apa yang gak bisa aku terapin di J-Rock bisa Gue terapin di Jannu begitupun sebaliknya." Ia meneruskan "Selain itu sebagai pembelajaran di genre musik yang berbeda."

Story Of J-Rocks




             Kalian punya band idola atau band favorit? Siapakah itu? hhhe …Kalau saya sih J-Rocks! 1 Spirit for JRS (J-Rockstars). Knapa saya mengidolakan mereka (J-Rocks)? Karena mereka itu keyeen abiezzzz!. Dari cara mereka memainkan musik yang bisa dibilang proffesional dan dari gaya/fashion mereka yang Karen pula yaitu harajuku style.

            Pokoknya sip dah mereka itu! J-Rockstars 4ever! Dari segi fans/penggemar, J-Rocks mempunyai sangat banyak penggemar dari yang anak-anak, remaja, dewasa, sampai orang tua juga ada lo..Dan hebatnya, di semua kota di Indonesia pasti mempunyai perkumpulan/komunitas JRockstars sendiri. Nah kalau saya termasauk golongan remaja. Saya mengidolakan band ini sejak kelas 6 SD (Sekolah Dasar).Nah, saya akan memberikan postingan tentang sejarah (bukan sejarah yang ada dipelajaran itu lo….). Yaitu sejarah terbentuknya Band ‘J-Rocks’.


  • J-Rocks adalah band yang berdiri pada tahun 2003 dengan personil Iman (vokal, gitar), Sony (gitar), Wima (bas), dan Anton (drum). Aliran band mereka adalah Japanese pop/rock. Album perdana mereka, Topeng Sahabat dirilis pada tahun 2005 dan mengisi dua lagu di album OST Dealova yaitu “Into the Silent” dan “Serba Salah”. Saat ini mereka dinaungi oleh label Aquarius Musikindo. Pencinta J-Rocks biasa disebut J-Rockstars.

  • Nama J-rocks sempat menjadi kontroversi di kalangan pecinta musik jepang di indonesia. Nama ini seakan mewakili genre Japanese Rock. Inspirasi nama J-ROCKSTARS adalah dari sebuah stiker bertuliskan ROCKSTAR, dengan harapan suatu saat akan menjadi Rockstar. Dan ditambahkan huruf J di depannya untuk mewakili band itu sendiri dengan alasan J bisa berarti Jepang karena awalnya mereka memainkan J-Music, Jakarta karena mereka berasal dari Jakarta, Jujur dalam bermusik dalam artian memainkan apa yang bener-bener mereka suka dan ingin memainkan musik yang ber-soul (jiwa). Dan akhirnya karena permasalahan pengucapan akhirnya nama J-ROCKSTARS disingkat menjadi J-ROCKS. Nama J-ROCKSTARS sendiri akhirnya menjadi nama fans J-ROCKS.

  • Awal 2004 JRS (singkatan dari J-ROCKSTARS) mengikuti festival musik Nescafe Get Started 2004 yang disponsori oleh Nescafe, Trans TV dan Aquarius Musikindo. Mereka berhasil menjuarai festival tersebut dan berkesempatan membuat album kompilasi Nescafe Get Started yang merupakan awal bentuk kerjasama mereka dengan Aquarius Musikindo. Dan akhirnya pertengahan 2005 mereka berhasil meluncurkan album perdana nya yang bertajuk “Topeng Sahabat” dengan label Aquarius.Band ini semakin dikenal sejak munculnya album kedua. Pada lagu berjudul ‘Kau curi lagi’ mereka memperkenalkan gitaris wanita, Prisa. Dan pada lagu ‘Juwita Hati’ mereka membuat video klip di Jepang yang digarap oleh Hedy Suryawan. Selvin,Sato,Boppy pada video klip ini berakting sebagai fans J-Rocks yang mengejar idolanya sampai ke negeri Sakura. Konsep yang menarik membuat video klip ini populer di Indonesia.


  • J-Rocks mencetak sejarah. Grup musik tanah air itu akan menjadi yang pertama rekaman di Studio Abbey Road, London, Inggris. Kesempatan langka itu merupakan hadiah setelah J-Rocks dinobatkan sebagai pemenang A Mild Live Soundrenaline 2008 “Free Your Voice”. Kesempatan untuk rekaman di Abbey Road merupakan hadiah atas terpilihnya J-Rocks sebagai “The Best Band who can Free Their Voice” dalam acara A Mild Live Soundrenaline 2008 ‘Free Your Voice’ Agustus 2009 lalu. J-Rocks yang terdiri dari Iman (vokal, gitar), Sony (gitar/melody), Wima (bass) dan Anton (drum) berangkat ke London bersama tim manajemen dan sound engineer. Ada tiga lagu yang sudah disiapkan sebelumnya untuk direkam di studio Abbey Road. Yaitu, Falling in Love, Hanya Aku, dan Meraih Mimpi. “Itu adalah lagu-lagu yang sudah dipilih secara bersama dan memang sudah kami persiapkan sejak lama,” kata Anton lewat press release dari pihak A Mild.


  • J-Rocks pun melakukan proses setup yang butuh waktu tidak sebentar. Begitu semuanya siap, lagu pertama yang mereka rekam adalah Falling in Love. Di sela-sela waktu istirahat, J-Rocks beberapa kali terlihat bertukar pikiran dengan sang sound engineer kawakan itu. “Ada banyak sekali yang dapat kami pelajari dari Christ. Ia mengajari kami teknik-teknik lain yang tidak kami peroleh selama kami di Jakarta,” kata Wima. Bahkan, menurut Iman, Christ juga membantu mereka menterjemahkan lirik lagu Falling in Love versi Inggris.

  • Proses rekaman untuk ketiga lagu J-Rocks hanya membutuhkan waktu selama dua hari. Di hari ke-3, Christ melakukan proses final mixing untuk lagu-lagu itu. Sambil menunggu, J-Rocks membuat video clip untuk lagu Falling in Love dan berfoto di zebra cross legendaris Abbey Road dengan mengenakan batik yang sudah mereka persiapkan dari Jakarta.


  • Bagi J-Rocks, yang didirikan lima tahun lalu, perjalanan menuju Abbey Road Studios diharapkan bisa menjadi pintu gerbang untuk bisa go international. Band beraliran musik pop, klasik, blues, dan rock ini memang banyak dipengaruhi oleh Japanese pop/rock.Abbey Road Studios didirikan pada November 1931 oleh EMI di London. Sejumlah artis musik tersohor pernah merekam lagu mereka di studio itu, seperti Pink Floyd, Oasis, Green Day, Placido Domingo, dan Spice Girls.



Profil Personil J-Rocks


PROFIL IMAN:
 Nama: Iman Taufik Rachman
Tanggal lahir: 19 Juli 1981
pengalaman:
-Tambahkan gitaris Tetap funky kopral.
-Gitaris SOG.
-Gitaris 1001.
-Tambahkan gitaris di album "Misteri Cinta (Setiawan Jodi)".
-Gitaris Terbaik di Expo Education.Juara Saya Nescafe Get Started Band Competition (2004).


SONY PROFIL:
Nama: Sony Ismail Robbayani
Tanggal lahir: 24 September 1982
Posisi: Gitaris
pengalaman:
Gitaris terbaik Festival wagega @ Bintaro.
Gitar LPM Farabi @ Tentu saja.
Juara Aku Nescafe Get Started Band Competition (2004).



PROFIL WIMA:
Nama: Swara Wimayoga
Tanggal lahir: 29 November 1981
Posisi: Bassist
pengalaman:
Tentu saja piano Yamaha Music Indonesia @
Juara Aku Nescafe Get Started Band Competition (2004).





ANTON PROFIL:
Nama: Anton Rudi Kelces
Tanggal lahir: 17 Agustus 1982
Posisi: Drummer
pengalaman:
Drum saja @ Purwacaraka.
Backing vokal untuk itatara (sony Ajaib).
Juara Nescafe Get Started Band Competition (2004).


                                
Foto-Foto